Proposal Penelitian PTK
PENINGKATAN
KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM
PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI
BENTUK LATIHAN SISWA
KELAS X SMA NEGERI 11 MAKASSAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Identifikasi
Masalah.................................................................... 3
C. Pembatasan
Masalah................................................................. 3
D. Rumusan
Masalah..................................................................... 3
E. Tujuan
Penelitian....................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Sepak
Bola................................................................... 5
B. Dasar Permainan Sepak
Bola.................................................... 8
C. Keterampilan Gerak Dasar ........................................................ 11
D. Teknik Dasar Menggiring
Bola.................................................. 13
E. Bentuk Latihan
Bermain............................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu
Penelitian.................................................... 24
C. Subjek
Penelitian....................................................................... 25
D. Prosedur.................................................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan
Data......................................................... 26
1. Data Tes ................................................................................ 27
2. Observasi dan
Pengamatan................................................... 28
3. Dokumentasi........................................................................... 34
F. Teknik Analisis Data................................................................... 34
G. Indikator
Keberhasilan................................................................ 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga
sepak bola merupakan olahraga yang telah memasyarakat dan banyak digemarindi
seluruh negara di dunia umumnya. Di Indonesia dan masyarakat Bengkulu Selatan
khususnya sudah mengenal permainan sepak bola ini baik pria, wanita, tua
ataupun muda bahkan anak-anak usia Sekolah Dasar ini semua dibuktikan dengan
banyaknya lapangan yang digunakan, baik berupa sawah-sawah lapangan kasar
bahkan dijalan-jalan. Aip Saripudin, Matakupan, (1997: 45). Olahraga Prestasi. Jakarta;
Depdikbud.
Dalam
upaya untuk meningkatkan keterampilan bermain sepak bola tidak cukup hanya
dengan kegemaran dan kesenangan akan tetapi banyak faktor yang harus dilatih
dan diolah baik fisik maupun mental. Salah satu unsur yang perlu dilatih dalam
permainan sepak bola adalah cara mendribel atau menggiring bola, jika seseorang
mampu menggiring bola dengan baik maka di senyalir dapat melewati lawan dengan
mudah. Penerapan latihan dribelnya harus dilakukan dimulai dari usia Sekolah
Dasar, karena pada anak usia Sekolah Dasar komponen tubuh masih muda untuk
dilatih dan diolah.
http://info-biografi.blogspot.com/2013/03/sejarah-sepak-bola.html.
Di
Sekolah Dasar Negeri 61 Bengkulu Selatan selama peneliti bertugas menjadi guru
penjaskes dan hampir setiap hari di waktu istirahat dan waktu luang digunakan
anak-anak bermain sepak bola. Pada
kenyataannya masih terdapat beberapa siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 61
Bengkulu Selatan dalam permainan sepak bola memiliki kemampuan kurang dalam
melakukan dribel, ini menandakan bahwa ada faktor yang mempengaruhi terhadap
ketrampilan tersebut.
Berdasarkan
pengamatan penyebab yang paling dominan kurangnya ketrampilan siswa dalam
menggiring bola adalah dari siswa itu sendiri, disamping itu guru juga
merupakan salah satu penyebab kurangnya ketrampilan siswa dalam menggiring bola
sebagai contoh jarang sekali melakukan latihan dalam permainan belum secara
maksimal dilakukan.
Oleh
karena itu, harapan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat menemukan
solusi permasalahan yang dihadapi guru dalam penerapan latihan ke bentuk
permainan sehingga dapat meningkatkan keterampilan menggiring dalam permainan
sepak bola siswa SMAN 11 MAKASSAR.
Sehingga dari
uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Peningkatan
Keterampilan Menggiring bola Dalam Permainan Sepak
Bola Melalui Bentuk Latihan
Bermain Siswa Kelas X SMAN 11
MAKASSAR.
B. Identifikasi Masalah
Adapun permasalahan-permasalahan yang muncul dilapangan adalah sebagai berikut:
1.
Banyak dikalangan pendidikan yang
belum memahami tentang perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olah Raga.
2.
Kurangnya pemahaman dari siswa
tentang maksud dan tujuan tentang menggiring bola, menendang bola, menyundul
bola dan merampas bola.
3.
Kurangnya pemahaman tentang arti
pentingnya tubuh bugar dan sehat, sehingga mereka mengikuti pendidikan jasmani
hanya sekedar ikut dan memperoleh nilai.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat
luasnya permasalahan yang berhubungan dengan keterampilan permainan sepak bola,
penelitian ini dibatasi hanya pada keterampilan mendribel dalam permainan bola
kaki.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah di atas rumusan masalah yang dikemukakan adalah apakah
melalui bentuk latihan bermain dapat meningkatkan keterampilan menggiring bola
dalam permainan sepak bola siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 61 Bengkulu
Selatan
E. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui apakah melalui latihan bermain dapat
mengkaitkan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola siswa kelas
IV Sekolah Dasar Negeri 61 Bengkulu Selatan.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, dapat memberikan
solusi terbaik bagi guru khususnya dalam wilayah kecamatan air nipis dalam
perbaikan pembelajaran permainan sepak bola melalui latihan dalam bentuk
permainan dengan senang dan baik sehingga prestasi siswa meningkat.
2. Bagi siswa, menumbuhkan nuansa baru bagi siswa dalam latihan
keterampilan menggiring pada permainan sepak bola, sehingga siswa dapat
termotifasi untuk latihan dengan giat dan serius.
3. Bagi pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi diperpustakaan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.
Sejarah Sepak Bola
Awal
mula sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan.
Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian
lagi menjelaskan bahwa sepak bola berasal dari Tiongkok. FIFA sebagai badan
sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan
Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3
SM. Olahraga ini
saat itu dikenal dengan
sebutan “tsu chu “.http://info-
biografi.blogspot.com/2013/03/sejarah-sepak-bola.html
(Internet).
Dalam
salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa
pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang
disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan
chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu
menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan
menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua
tiang. Sukatmari H. P. 1985: 67. Buku : Permainan Besar 1(Sepak Bola). Jakarta
: DepdikbudVersi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8,
masyarakat disana telah mengenal permainan bola.Masyarakat disana
menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah
kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.
Menurut
Bill Muray,(dalam Sukatamsi, 1984: 34. salah seorang sejarahwan sepak bola,
dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah
dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal
teknik membawa dan
menendang bola yang
terbuat dari buntalan kain linen. Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba
juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro,
tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada
relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya
dengan pahanya.
Sejarah
sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, aawal
mulanya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada
sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu:
Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni
permainan sepak bola.
Pada
tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini
yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi
lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Sejarah
sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang
mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik
permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.
Seorang pakar sejarah sepak bola misalnya, Bill Muray, menuliskan
sebuah buku The World Game: A History of
Soccer mengatakan bahwa sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi,
orang-orang di era Mesir Kuno telah mengenal permainan ini dengan cara membawa
dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen. Kemudian, dalam
sejarah Yunani
Purba mencatatkan
juga terdapat sebuah permainan yang disebut Episcuro (permainan dengan
menggunakan bola) sebutan mereka untuk permainan sepak bola ini terbukti dari
gambar relief pada dinding museum yang mengisahkan tentang seorang anak muda
yang sedang memegang bola bulat dan memainkannya dengan pahanya. Terdapat juga
sebuah versi sejarah kuno tentang asal muasal sepak bola lainnya yang berasal
dari Negeri Sakura, Jepang, sejak abad ke 8, masyarakat Jepang menyebutnya
dengan sebutan Kemari (bola yang digunakan terbuat dari kulit kijang yang
ditengah-tengahnya terdapat lubang yang berisi udara). Sukatmari H. P. 1985.
Permainan Besar 1(Sepak Bola). Jakarta : Depdikbud
Sesungguhnya
sepak bola memang telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai
pelosok dunia namun dalam bentuk yang berbedabeda. Jika kelahiran sepak bola
modern memang pertama kalinya lahir di Inggris yang biasanya di gunakan sebagai
olahraga ‘perang’ yang terjadi pada tahun 1863 pada sebuah pertemuan di Freemason’s Tavern, kemudian dibentuklah
sebuah asosiasi sepak bola Inggris yang bernama Football Association (FA) yang hingga saat ini berfungsi untuk
membuat aturan-aturan yang sah dalam olahraga sepak bola sehingga olahraga ini
menjadi menarik dan sangat digemari berbagai kalangan dan selanjutnya pada
tahun 1886 dibentuk lagi sebuah asosiasi untuk mengeluarkan peraturan sepak
bola modern seluruh dunia yang disebut International
Football Association Board (IFAB) seperti dikutip dalam sebuah situs
shalimow.com.
Menurut
sumber di wikipedia, di Indonesia sendiri sejarah olahraga ini diawali dengan
lahirnya sebuah organisasi Persatuan Sepak Raga Seluruh
Indonesia (PSSI) di
Yogyakarta pada 19 April 1930 yang dipimpin oleh Soeratin Sosrosoegondo yang
disebutkan bahwa olahraga ini di kenalkan saat masa penjajahan Belanda. Sosok
Soeratin lah yang telah membuat olahraga ini berkembang pesat di Indonesia,
bahkan demi menghargai jasanya diadakan kejuaraan sepak bola Piala Soeratin (Soeratin Cup) mulai tahun 1966an yang
hingga saat ini menjadikan olahraga sepak bola menjadi terkenal dan sangat
digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di
Indonesia.
2.
Dasar Permainan Sepak Bola
Berbicara
tentang olahraga Sepak Bola, tentunya satu hal yang terlintas di benak kita
adalah sebuah olahraga termurah yang paling digemari oleh berbagai kalangan di
hampir seluruh pelosok dunia yang dimainkan oleh berbagai jenis usia baik tua
maupun muda. Salah satu jenis olahraga murah meriah yang sangat ‘merakyat’ di
dunia ini. Kurang pas rasanya jika kita bermain sepak bola tanpa mengetahui
sejarah awal mula dan asal muasal permainan atau olahraga ini, kebanyakan orang
mengira lahirnya sepak bola ini berasal dari Negara Inggris. Pada dasarnya,
banyak sekali berbagai golongan dan individu yang mengutarakan asal muasal dari
sepak bola.
Witarsa, (1986:56).
Untuk
pandai dalam bermain bola yaitu dengan belajar teknik dasar permainan sepakbola
dimana belajar teknik dasar permainan sepakbola sangatlah penting karena
informasi terbaru yang saya ketahui untuk pandai dalam bermain sepakbola yang
terlebih dahulu dipelajari adalah teknik dasar permainannya agar memudahkan
kalian paham ketika ingan bermain sepakbola. selain itu untuk dapat
menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat
menguasai teknik-teknik dalam permainan sepakbola. Teknik dasar bermain
sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau
mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola. dan
untuk lebih jelasnya kalian bisa simak teknik dasar permainan sepak bola yang
telah tersedia berikut ini.
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari
a.
Lari cepat dan mengubah arah.
b.
Melompat dan meloncat.
c.
Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak
tipu dengan badan.
d.
Gerakan-gerakan khusus untuk
penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri
dari :
a.
Mengenal bola
b.
Menendang bola (shooting)
c.
Menerima bola : menghentikan bola
dan mengontrol bola
d.
Menggiring bola (dribbling)
e.
Menyundul bola (heading)
f.
Melempar bola (throwing)
g.
Gerak tipu dengan bola
h.
Merampas atau merebut bola.
i.
Teknik-teknik khusus penjaga
gawang.
Dalam penulisan makalah
ini penulis mengambil salah satu teknik dasar sepakbola yaitu teknik menggiring
bola (dribbling), karena teknik ini
dapat dilakukan dengan berbagai variasi dalam melakukannya, antara lain
menggiring bola menggunakan kaki bagian luar, bagian dalam, dan punggung kaki.
http://sambunganhidup.blogspot.com/2012/09/teknik-dasarpermainan-sepak
bola.html Di akses tanggal 19 September 2013, jam 10.30
3.
Keterampilan Gerak Dasar
Permainan
sepak bola merupakan permainan yang paling popular di seluruh dunia. Sepak bola
ialah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menendanag bola untuk
diperebutkan diantara pemain-pemain dengan tujuan memasukkan bola ke gawang
lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola. Didalam
memainkan bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan
kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang diperbolehkan memainkan
bola dengan tangan dan lengan.
Sepak
bola merupakan permainan beregu yang tiap-tiap regu terdiri dari 11 orang
pemain. Biasanya permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak (2 x 45 menit)
dengan waktu istirahat 10 menit diantara dua babak tersebut.suatu kesebelasan
dinyatakan sebagai pemenang apabila kesebelasan tersebut dapat memasukkan bola
kegawang lebih banyak dan kemasukan bola lebih sedikit dibandingkan dengan
lawannya.
Pendidikan
jasmani yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan siswa/i di tingkat
sekolah dasar adalah dengan memberikan aktivitas yang melibatkan penggunaan
keterampilan gerak dasar yang lebih banyak dibandingkan dengan olahraga
permainan, terutama pada siswa/i pada level rendah. Semua ini dikarenakan belum
siapnya perkembangan anak untuk beraktivitas dengan menggunakan bola-bola besar
saat pembelajaran penjas. Kurikulum penjas di tingkan SD memang menyebutkan
permainan bola kecil sebagai materi yang dilakukan di pelajaran penjaskes,
seperti kasti, bulu tangkis. Tetapi pada pelaksanaannya masih banyak ditemukan
siswa dan siswi sekolah dasar yang sudah diberikan olahraga permainan bola
besar, seperti bola basket, sepak bola, dan bola voli.
Salahsatu
alasannya karena pembelajaran dilaksanakan menurut perhatian/kesenangan guru,
bukan berdasarkankebutuhan/minat/ketertarikan dari siswanya. Dengan mengetahui
beberapa keterampilan gerak dasar dibawah ini, diharapkan guru-guru penjaskes
di tingkat SD mampu menciptakan permainan-permainan yang melibatkan/merangsang
keterampilan gerak dasarnya.
Keterampilan gerak dasar itu
diantaranya:
1.
Non-lokomotor. Siswa melakukan
gerakan tetapi tidak berpindah tempat. Contoh dari gerakan ini adalah
memutar-mutar lengan, mengangguk-anggukan kepala, membungkukan badan dan
memantulmantulkannya, dll.
2.
Lokomotor. Siswa melakukan gerakan
dengan berpindah tempat.
Contohnya
berjalan, berlari, meloncat kedepan, dll.
3.
Manipulatif. Siswa melakukan
gerakan dengan menggunakan benda/objek. Contohnya melempar bola, memukul bola,
menggiring
bola, dll.
Dengan
mengetahui beberapa keterampilan gerak dasar diharapkan para guru pessngajar penjaskes
khususnya pada level rendah menjadi lebih mampu memodifikasi bahkan berinovasi
untuk mencari aktivitas-aktivitas fisik yang dapat membuat siswanya mendapatkan
pengalaman gerak yang tepat sehingga seluruh siswanya mampu bertumbuh dan
berkembang sesuai dengan pertumbuhan/perkembangan di usianya.
4.
Teknik Dasar Menggiring Bola
Sepak
bola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan
gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan.
Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring
bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar
bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada
saat-saat yang
menguntungkan saja, yaitu
bebas dari lawan.
Pada
dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh
karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan
bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola
antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat
permainan.
Menggiring
bola (dribbling) memiliki beberapa
kegunaan yaitu sebagai berikut :
1.
Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan
tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila
tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan
operan kepada teman.
Untuk
bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan
mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa
menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola
dengan baik.
Kelebihan
dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil
dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik
dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan
dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).Berikut ini dapat penulis
jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1.
Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki
kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan
kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan
kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2.
Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan
ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya.
Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila
menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3.
Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring
bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan
kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau
sebelah kanan.
Karakteristik
passing: 1.waktu tempuh lebih cepat, 2.perpindahan bola tidak selalu disertai
perpindahan pemain, konfigurasi posisi para pemain di lapangan relatif terjaga,
3.hemat tenaga. Adapun karakteristik dribbling:
1.waktu tempuh lebih lambat, 2.terjadi perpindahan bola dan pemainnya
sekaligus, terjadi overlap ataupun switch posisi pemain, 3.boros tenaga. Kapan passing dan kapan dribbling? Pertama: utamakan passing. Lakukan dribbling hanya jika Anda tidak mungkin
untuk melakukan passing, yakni jika belum ada teman yang bisa atau bagus untuk
diberi umpan. Kedua: silakan dribbling,
tapi jika bola yang Anda bawa terancam terebut (ada hadangan pemain lawan atau
ada pressing dari lawan) maka umpankan bola kepada teman yang bisa diumpani.
Ingat, berusaha melewati hadangan atau pressing lawan belum tentu menyelamatkan
bola, tetapi mengumpankannya kepada teman sudah pasti menyelamatkan bola.
Jangan gambling dan jangan berspekulasi! Cari aman! Ketiga: lakukan dribbling untuk menarik lawan ke arah
Anda dan pada saat yang sama menciptakan ruang yang bagus untuk teman Anda.
Keempat: untuk striker: 1) jika satu-satunya peluang passing berarti offside maka giring saja bolanya. 2)
jika dribbling lebih prospektif untuk
mencetak gol daripada mengumpankan bolanya, it
doesn’t matter to dribble and then score!
Pemain
belakang jangan banyak giring. Adalah berbahaya jika pemain belakang
bermain-main dengan bola di daerah pertahanannya. Alirkan terus
bolanya! Meski tim Anda tidak sedang di-press, tim Anda harus terus mengalirkan
bola dari kaki ke kaki, dalam rangka: 1.mencari-cari celah yang bisa dimasuki
untuk melakukan penyerangan. 2.menghargai setiap detik yang berjalan dalam
waktu 2 x 45 menit.
Pergerakan
tanpa bola (running). 1.Para pemain
harus terus bergerak agar selalu ada yang siap untuk diberi umpan dalam jarak
passing (Ini namanya supor). Ciptakan selalu formasi segitiga passing ketika tim Anda menguasai bola.
Lakukan terus hal itu sepanjang pertandingan. (Tentang jarak passing: jangan
terlalu dekat jika tidak ada lawan yang berusaha memotong, dan jangan pula
terlalu jauh karena umpan akan bisa dipotong lawan). 2.Lakukan pergerakan untuk
menciptakan ruang bagi teman Anda. Mengumpan dan menerima bola : yang terpenting dari sepakbola.
Siapa tidak bisa
passing, ia tidak bisa bermain sepakbola. Mengapa umpan? Karena mengumpan lebih
efisien daripada menggiring. Camkan pula bahwa pembawa bola yang baik selalu
mengumpan bola sebelum ia ‘habis’. Jadi jangan kalau sudah ‘habis’ baru
mengumpankan bolanya. Sebab jika
demikian, bolanya pasti bola
yang ‘tidak enak’.
Beberapa
kesalahan dalam mengumpan: 1.Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing
(terlalu keras atau terlalu lembek). Jika terlalu keras, bola tak terjangkau
teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan. 2.Umpan tidak akurat.
3.Mengumpan padahal waktunya menembak
Mengumpan
tidak harus pas ke orangnya. Contoh : 1.Jika teman kita sedang berlari, kita
memberinya umpan pada ruang kosong didepannya. 2.Jika kita ingin teman kita
merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita memberinya umpan pada
ruang kosong didepannya sehingga ia berlari kedepan untuk mengejar bola
tersebut. Beberapa macam passing: umpan 1-2 (wall
pass), umpan terobosan (through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.
Kunci
pertama adalah kerja keras dan militansi. Ingat-ingatlah bahwa tim yang
skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang diatas kertas
dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang. Kunci
kedua: tidak ada prestasi tanpa berlatih. Practice
makes perfect! Itulah mengapa tim-tim besar yang sudah kesohor sekalipun
masih saja terus berlatih. Meski pemain-pemainnya sudah hebat kemampuannya,
terus berlatih adalah hal mutlak yang tidak bisa ditinggalkan. Itu pulalah yang
menjadi alasan mengapa pemain profesional yang sering mangkir latihan pasti
tidak akan dimasukkan dalam squad inti sebuah tim. Kunci ketiga: percayalah
kepada diri sendiri (self confidence).
Percayalah, kemampuan dan keterampilan akan berkurang dan bahkan hilang ketika
kepercayaan diri telah hilang. Sebaliknya, performa akan memuncak ketika
kepercayaan diri juga memuncak. Kunci keempat, disamping kita percaya kepada
diri sendiri, kita juga harus memberikan kepercayaan kepada teman-teman kita.
Jangan pernah bersikap pilih kasih. Kelima, Anda harus bekerjasama dan tidak
boleh egois. Sepakbola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika
orangorang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.
Apa
saja yang kita butuhkan untuk bisa bermain sepakbola dengan baik? Pertama-tama
adalah keunggulan fisik, yang meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength)
dan kecepatan (speed). Ketahanan
berarti kita kuat bermain selama waktu yang cukup panjang tanpa
tersengal-sengal alias kehabisan nafas (ketahanan aerobik) ataupun ngilu-ngilu
(ketahanan otot). Kekuatan berarti otot-otot tubuh kita cukup kuat untuk
menendang dengan keras, melempar bola cukup jauh, melakukan body charge dengan
kuat, dan sebagainya. Adapun kecepatan bermakna kita bisa berlari dengan cepat (sprint) baik ketika membawa bola
ataupun ketika tidak membawa bola.
Bekal
kedua adalah ketrampilan. Yang disebut dengan skill disini terutama adalah
fundamen (teknik-teknik dasar) sepakbola, yang meliputi mengumpan dan menerima (passing and receiving), menembak (shooting), mengontrol bola dengan
berbagai anggota badan, melindungi bola, dan menggiring (dribbling). Ketiga, kita membutuhkan kerjasama (teamwork). Sebuah tim akan bermain
dengan baik jika semua pemain saling bekerjasama dengan jalinan komunikasi yang
baik. Tidak ada yang egois. Semuanya bermain untuk tim. Keempat, taktik dan
strategi yang baik. Jika dua tim sama-sama memiliki materi pemain yang kuat
fisiknya, terampil mengolah bola, dan bisa bekerjasama, maka faktor strategi
dan taktik akan menentukan tim mana yang akan menang. Tim yang bermain dengan
strategi dan taktik yang lebih cerdas pastilah yang akan menang. Dan selain
keempat hal itu, yang tidak boleh ketinggalan adalah mental yang positif. Semua
pemain harus memiliki kepercayaan diri, optimisme dan semangat.
Ketika
bermain sepakbola, sadarilah bahwa Anda sedang bermain di lapangan sepakbola,
bukan lapangan futsal. Manfaatkan luas lapangan. Ketika tim Anda memegang
bola, berpencarlah diatas luas lapangan! Mengapa? Untuk mengurangi
pressing tim lawan terhadap tim Anda. Tim
Anda akan lebih
leluasa untuk melakukan umpan-umpan dan mengontrol bola, juga punya waktu yang
cukup untuk mengambil visi terhadap lapangan dan berpikir apa yang akan
diperbuat terhadap bola. Jangan bikin ruwet
permainan akibat semua pemain ’ngruwel’ di sekitar bola. Jangan main sepakbola
seperti anak-anak! Tahu bagaimana itu? Dimana ada bola disitu semua
bergerombol. Kemana bola berhembus kesitu semua berebutan. Tahu nggak, sangat
tidak enak untuk ditonton.
Dalam
sepak bola, Anda tidak hanya bergerak dan berlari ketika membawa bola. Para
pemain harus terus bergerak meski tidak sedang membawa bola. Inilah salah satu
hal yang membedakan sepakbola anakanak dengan sepakbola orang dewasa. Ini pula
yang membedakan sepakbola orang dewasa yang ngerti sepakbola dengan orang
dewasa yang seperti anak-anak. Namun perlu diingat, bergerak disini tidaklah
asal bergerak atau asal berlari. Semuanya harus dilakukan dalam bingkai
strategi dan taktik.
Berlari
tanpa bola (run) ada dua macam :
1.run untuk menciptakan ruang bagi yang lain. Lakukan run ini secara ‘berisik’
(kentara) dan melewati depan lawan untuk menarik perhatiannya agar mengikuti
Anda. 2.run untuk siap diberi umpan. Lakukan run ini secara ‘sunyi’ (tidak
kentara) agar tidak menarik perhatian lawan. Secara umum, jangan terlalu dini
melakukan run ini agar lawan tidak sempat untuk mengantisipasinya.
Karakteristik
passing: 1.waktu tempuh lebih cepat, 2.perpindahan bola tidak selalu disertai
perpindahan pemain, konfigurasi posisi para pemain di lapangan relatif terjaga,
3.hemat tenaga. Adapun karakteristik dribbling:
1.waktu tempuh lebih lambat, 2.terjadi perpindahan bola dan pemainnya
sekaligus, terjadi overlap ataupun switch posisi pemain.
Pergerakan
tanpa bola (running). 1.Para pemain
harus terus bergerak agar selalu ada yang siap untuk diberi umpan dalam jarak
passing (Ini namanya support).
Ciptakan selalu formasi segitiga pasing ketika tim Anda menguasai bola. Lakukan
terus hal itu sepanjang pertandingan. (Tentang jarak passing: jangan terlalu
dekat jika tidak ada lawan yang berusaha memotong, dan jangan pula terlalu jauh
karena umpan akan bisa dipotong lawan). 2.Lakukan pergerakan untuk menciptakan
ruang bagi teman Anda.
B. Bentuk Latihan Bermain
Bermain lari zig-zag dengan jarak tempuh 10 meter dengan lari membawa
bola. Pertama anak dibariskan dua bersap, kemudian di bagi tiga kelompok,
kelompok A, kelompok B, dan kelompok C. Satu kelompok terdiri dari lima orang.
Sumber: Nurhasan (tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani).
1 .Cara bermain
Setiap anak secara bergiliran lari membawa bola,siapa yang sampai
duluan di nyatakan menang, yang terlambat dinyatakan kalah begitulah seterusnya
sampai selesai.
Gambar Permainan Zig-zag
Keterangan:
1.
Pancang 2. X Orang (murid)
Tujuan permainan
di atas untuk menjalin kekompakan, kecerdasan dan ketangkasan.
2.
Permainan kucing tikus
Anak dibariskann 2 bersap, dibagi menjadi dua regu. Regu satu bernama
hitam dan regu dua bernama putih. Selanjutnya anak disuruh membuat barisan
membentuk lingkaran.
Cara bermain :
Sebelum
permainan kucing dan tikus dimulai Guru terlbih dahulu menentukan siswa yang
akan memerankan sepasang kucing dan 4 ekor tikkus, sedang siswa lainnya berlaku
sebagai semak-semak. Siswa-siswa yang berlaku sebagai semak-semak saling
bergandengan tangan satu sama lainnya membentuk baris lingkaran. Semak-semak
menghalangi kucing mengejar tikus tetapi membiarkan tikus lolos diantara
semak-semak.
Tikus
yang tertangkap berubah menjadi semak ikut bergandengan tangan, sedang kucing
yang menangkap tikus berubah menjadi tikus. Kucing yang tinggal, tetap mengejar
tikus sampai tikus tertangkap oleh kucing.
Permainan
dilanjutkan dimana pemeran kucing dan pemeran tikus dimainkan oleh siswa yang
berbeda secara bergiliran begitulah seterusnya.
Sumber: Nurhasan (tes dan
pengukuran dalam pendidikan jasmani)
|
Keterampilan
|
|
Menggiring
Bola
|
|
Siswa
Masih Rendah
|
|
Pembelajaran
Bentuk
|
|
Latihan
|
|
Keterampilan
|
|
Menggiring
Bola
|
|
Meningkat
|
Gambar 1. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian PTK. Dalam jenis penelitian dilakukan dengan tes awal,
merumuskan masalah yang mungkin dihadapi dan membuat program latihan. Langkah
yang dipersiapkan ialah dua hari sebelum penelitian dimulai peneliti sudah
mengumpulkan siswa, seluruh anak disuruh mempersiapkan diri untuk menghadapi
tes awal yang akan dilakukan, dan menyiapkan materi tes dan cara
mengidentifikasi
hasil.
Selain
rancangan di atas penulis juga merancang, membahas dan mendiskusikan masalah
anak dengan guru observer untuk menyamakan persepsi atau penelitian yang akan
dilakukan, membuat program bentuk latihan, membuat jadwal latihan (pertemuan).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di kelas SMAN 11
MAKASSAR Tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X, karena pada silabus
kelas IV terdapat kompetensi belajar permainan sepak bola.
Penelitian ini dilaksanakan
mulai dari bulan Mei sampai dengan
Juni 2019
C. Subjek Penelitian
Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X
SMAN 11 MAKASSAR dengan jumlah siswa 30 orang.
D. Prosedur
Penelitian
yang dilakukan ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Suharsimi Arikunto (2007. Hal 30-45) dalam bukunya yang berjudul penelitian
tindakan kelas, menyakatan bahwa ada 3 kata kunci yang membentuk pengertian
tersebut:
Penelitian : kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Tindakan : sesuatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu,
yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus penelitian.
Kelas : adalah sekelompok siswa yang waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Pelaksanaan setiap
siklus kegiatan yang dilakukan meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1). Tahap
Perencanaan: mulai dari mebuat rencana pembelajaran (RPP), menyusun alat test
awal dan test akhir, menyusun alat bantu dalam penggunaan media prestasi,
menyusun alat evaluasi ini di gunakan untuk mengukur prestasi, mempersiapkan
lembar observasi acuan bagi observer selama kegiatan pembelajaran.
2). Tahap
pelaksanaan tindakan kelas : dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Mulai dari penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilaksanakan, melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengadakan evaluasi untuk
mengukur prestasi belajar siswa.
3). Tahap pengamatan : dilakukan oleh guru
pengamat yang bertugas untuk mengamati siswa dan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan,
kemudian dievaluasi bersama tentang kegiatan yang telah dilakukan.
4). Tahap
refleksi: pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil observasi dan hasil test akhir. Hasil observasi
dikumpulkan kemudian dianalisis, dari hasil analisis peneliti dapat
merefleksikan kegiatan yang dilakukan dapat menimbulkan prestasi belajar siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan insrumen
sebagai berikut:
1. Data tes
Sudijono
(1996:67) mengatakan “tes adalah cara (yang dapat digunakan) atau prosedur
(yang perlu di tempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan, atau perintah-perintah (yang harus di kejarkan)oleh testee;
sehingga (atas dasar data yang di peroleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat
dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai
mana dapat di bandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee
lainnya,atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
Secara
umum pungsi yang dimiliki tes adalah sebagai alat pengukuranterhadap peserta
didik dan sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajar. Dalam hal ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah di capai
oleh peserta didik dalam jangka waktu tertentu (Sudijono, 1996;67)
Dapat
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini adalah tes yang dilakukan adalah
mengenai kemampuan anak menggiring bola dengan jarak 10 meter bolak-balik
melewati bendera/batu yang disusun berbelok-belok dalam jangka waktu tertentu.
2. Observasi Guru
Observasi
guru dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktivan guru dalam
mengelolah pembelajaran penjaskes materi mendrible bola. Adapun aspek yang akan
diamati dalam observasi guru berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Aspek
yang diamati tersebut dapat
dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.1 lembar observasi guru
|
N
O
|
ASPEK YANG DIAMATI
|
KEMUNCULAN
|
|
|
YA
|
Tidak
|
||
|
|
KEGIATAN AWAL
|
||
|
1
|
Guru menyuruh
siswa melakukan gerakan pemanasan
|
|
|
|
2
|
Guru mendemonstrasikan
materi inti yang akan dilakukan
/dipelajari
|
|
|
|
|
KEGIATAN INTI
|
||
|
3
|
Guru menjelaskan peraturan permainan bola
kaki
|
|
|
|
4
|
Siswa dengan bimbingan guru bermain bola kaki
|
|
|
|
5
|
Guru melakukan demontrasi gerakan mendrible
tanpa bola
|
|
|
|
6
|
Beberapa siswa di
minta untuk mendemonstrasikan gerakan mendrible bola tanpa menggunakan
bola.
|
|
|
|
7
|
Guru melakukan demonstrasi gerakan mendrible
bola dengan menggunakan bola
|
|
|
|
8
|
Beberapa siswa diminta untuk mendemonstrasikan gerakan cara mendrible
bola dengan menggunakan bola.
|
|
|
|
9
|
Siswa dibagi dalam 3 kelompok untuk melakukan
gerakan mendrible bola
|
|
|
|
10
|
Guru memantau jalannya pembelajaran dengan
melakukan pembetulan terhadap siswa yang
|
|
|
|
|
belum mampu
dalam melakukan mendrible bola
|
|
|
|
|
KEGIATAN PENUTUP
|
||
|
11
|
Siswa dengan
bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
|
|
|
|
12
|
Siswa melakukan tes mendrible bola
sebanyak
5 kali
percobaan
|
|
|
|
|
JUMLAH YANG DICAPAI
|
|
|
|
|
KRITERIA
|
|
|
b. Observasi siswa
Observasi
siswa dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran penjaskesmateri mendrible bola kaki. Adapun aspek
yang akan diamati dalam pbservasi siswa dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.aspek yang akan diamati tersebut dapat dilihat pada table :
Tabel 3.2 lembar observasi Aktivitas siswa
|
N
O
|
ASPEK YANG DIAMATI
|
KEMUNCULA
N
|
|
|
YA
|
Tidak
|
||
|
|
KEGIATAN AWAL
|
|
|
|
1
|
Siswa
melakukan gerakan pemanasan
|
|
|
|
2
|
Siswa
memperhatikan guru
demonstrasikan materi inti yang akan
dilakukan / dipelajari
|
|
|
|
|
KEGIATAN INTI
|
|
|
|
3
|
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
peraturan permainan bola kaki
|
|
|
|
4
|
Siswa dengan
bimbingan guru bermain bola kaki
|
|
|
|
5
|
Siswa melakukan gerakan mendrible bola tanpa menggunakan bola
|
|
|
|
6
|
Siswa melakukan gerakan mendrible bola dengan
menggunakan bola
|
|
|
|
7
|
Siswa berada dalam kelompok untuk melakukan
gerakan mendrible secara bergantian.
|
|
|
|
|
KEGIATAN PENUTUP
|
|
|
|
8
|
Siswa dengan
bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
|
|
|
|
9
|
Siswa
melakukan tes mendrible bola sebanyak
3 kali
|
|
|
|
|
JUMLAH YANG DICAPAI
|
|
|
|
|
KRITERIA
|
|
|
Cara pelaksanaan Tes
Menggiring Bola
1. Tujuan
Mengukur
keterampilan, menggiring bola dengan kaki dengan cepat disertai perobahan arah.
2.alat yang digunakan
a. bola
b. stopwatch
c. 6 buah pancang (kayu)
d. Tiang bendera
e. kapur
f.
Peluit
g. meter
h. juri satu sebagai pemanggil anak dan pencatat waktu
i.
juri dua penentu waktu dengan alat
stopwatch
j.
juri tiga pemberangkatan aba-aba
3. Petunjuk pelaksanaan
Ø
Pada aba-aba “siap” testee berdiri
di belakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya
Ø
Pada aba-aba “ya” tes mulai
menggiring bola kearah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju
rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia
melewati garis pinish.
Ø
Bila salah arah ia harus
memperbaikinya tanpa anggota badan selain kaki ditempat kesalahan terjadi dan
selama itu pula stopwatch tetap jalan.
Ø
Bola digiring oleh kaki kanan dan
kiri secara bergantian atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola
satu kali sentuhan
4.Gerakan tersebut
dinyatakan gagal bila :
Ø
Test menggiring bola hanya dengan
menggunakan satu kaki saja
Ø
Test menggiring bola tidak sesuai
dengan arah panah
Ø
Test menggunakan anggota badan
lainnya selain kaki untuk mengiring bola untuk lebih jelas lihat gambar :
Keterangan
Rentang Penilaian
|
No
|
Waktu (dalam detik)
|
Nilai
|
|
1
|
90 Detik
|
85
|
|
2
|
100 Detik
|
75
|
|
3
|
120 Detik
|
65
|
|
4
|
180 Detik
|
50
|
Sumber: Nurhasan. (Tes dan pengukuran
dalam pendidikan jasmani)
|
No
|
Jumlah nilai
|
Klasifikasi
|
|
1.
2.
3.
4.
|
85
75
65
50
|
Sangat Baik
(SB)
Baik (B)
Sedang (S)
Kurang (K)
|
3. Dokumentasi
Dokumentasi
berupa foto-foto kegiatan penelitian dan tes menggiring bola pada permainan
sepak bola siswa kelas IV SDN 61
Bengkulu Selatan.
C. Teknik Analisis Data
Data
hasil penelitian mengggunakan daya kemampuan yang menggambarkan peningkatan
keterampilan mendribel dalam permainan sepak bola serta pengaruh yang
dihasilkannya.Data tes siswa dianalisis agar dapat mencapai data yang akurat.
Data
yang ada tersebut dibandingkan dari data sebelum metode latihan menggiring
dengan data setelah latihan menggiring dalam bentuk permainan siswa. Langkah
ini dimulai dari mengumpulkan bahan nilai, mengatur dan mengolah data tabel
serta menganalisa dan menyimpulkan.
Untuk mengukur
keberhasilan tindakan yang dilakukan, maka dibuatlah sebuah instrumen penilaian
kemampuan menggiring bola untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa setelah
pelaksanaan proses kegiatan latihan permainan yang telah di laksanakan.
Nilai Rata-rata siswa = Sudjana (2001:109).
Keterangan : = Nilai rata-rata siswa
N = Jumlah siswa
Ketuntasan
belajar klasikal = KB = x
100%
Keterangan :
KB
= Ketuntasan belajar
Ns
= Jumlah siswa tuntas
S
= Jumlah siswa
Nilai diambil berdasarkan kecepatan waktu siswa melakukan
menggiring bola berbelok-belok melewati rintangan (bendera) yang telah
dibariskan, mulai dari star sampai finish. Semakin sedikit waktu tes menggiring
bola, nilai yang didapat semakin besar, berikut tabel penilaian.
|
No
|
Waktu (dalam detik)
|
Nilai
|
|
1
|
90 Detik
|
85
|
|
2
|
100 Detik
|
75
|
|
3
|
120 Detik
|
65
|
|
4
|
180 Detik
|
50
|
G.Indikator Keberhasilan
Tabel. Indikator Keberhasilan
|
Aspek yang
diukur
|
Prosentase target capaian
|
Cara mengukur
|
||
|
Kondisi
awal
|
Siklus
1
|
Siklus
2
|
||
|
Hasil belajar siswa dalam
menggiring bola
|
40 %
|
60 %
|
80 %
|
Menggunakan
Salah satu instrumen tes
|
Komentar
Posting Komentar